Rabu, 09 Januari 2013

Pertentangan Sosial dan Integrasi

Pertentangan Sosial dan Integrasi
8. Pertentangan Sosial dan Integrasi

Pertentangan sosial adalah terdapat suatu perbedaan atau konflik  yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat baik itu orang per orang atau lebih tentang apapun yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat tersebut, baik karena perbedaan kepentingan, agama, ras, ekonomi.
Umumnya pertentangan sosial terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, prasangka, diskriminasi dan Ethosentris.
Untuk menyelesaikakn konflik biasanya mengunakan cara cara:
1.    Elimination adalah pengunduran diri atau menghilangkan salah satu pihak yang telibat dalam konflik.
2.    Subjugation atau domination, adalah yang lebih kuat memaksa yang lebih lemah mengikutinya.
3.    Mjority Rule adalah keputusan ditentukan mayoritas suara terbanyak
4.    Minority Consent adalah dimana kelompok mayoritas yang menang, tapi kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
5.    Compromise adalah dimana semua kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
6.    Integration adalah pendapat yang di tentang didiskusikan terus sampai mendapat kesepakatan
Integrasi berasal dari kata “integration” yang artinya kesempurnaan atau keseluruhan adalah suatu proses penyelaraasan atau penyesuaian/ disesuaikan antara unsur unsur yang berbeda beda dalam masyarakat baik itu ras, agama, bahasa, nilai, norma menjadi kesatuan sehingga tercipta kerukunan dan menciptakan kerjasama asimilasi akomodasi dll dalam masyarakat dan membuat masyarakat tahan menghadapi tantangan dan tidak pecah.
indonesia adalah negara majemuk, yang suku bangsa budaya agama bahasa dll disatukan dalam sisitem Negara Indonesia.
Masalah yang masih dihadapi adalah umumny masyarakat Indonesia sulit menerima sesuatu yang baru terutama yang masih bersifat tertutup.

Faktor-Faktor Pendorong terjadinya integrasi ada dua yaitu :
•    Faktor Infernal yang meliputi Kesadaran diri sebagai makhluk sosial, Tuntutan kebutuhan, Jiwa dan semangat gotong royong
•    Faktor External  yang meliputi Tuntutan perkembangan zaman, Persamaan kebudayaan, Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama, Persaman visi, misi, dan tujuan, Sikap toleransi, Adanya kosensus nilai, Adanya tantangan dari luar.

PERTENTANGAN DAN KETEGANGAN DALAM MASYARAKAT
Konflik (pertentangan) merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi paa lingkungan yang paling kecil yaitu individu,sampai kepada lingkungan yang luas yaitu masyarakat. Konflik mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik yaitu  :
1.Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat didalam konfl
2.Unit-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-  kebutuhan, tujuan-tujuan, masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3.Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.
GOLONGAN BERBEDA DAN INTEGRASI SOSIAL
Masyarakat indonesia adalah masyarakat yang majemuk, msyarakat majemuk itu dipersatukan oleh sistem nasional negara indonesia. Aspek kemasyarakatan yang mempersatukannya antara lain :
1.    Suku bangsa dan kebudayaannya
2.    Agama
3.    Bahasa
4.    Nasion Indonesia
Penyebab terjadinya konflik/Pertentangan dimasyarakat
1. Perbedaan Kepentingan
Dengan itu, maka akan muncul perbedaan kepentingan pada setiap individu, seperti:
1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4. Kepentingan individu untuk memperoleh prestasi dan posisi.
5. Kepentingan individu untuk dibutuhkan orang lain.
6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan didalam kelomponya.
7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.


2. Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme

1. Prasangka dan diskriminasib
2. Perbedaan Prasangka dan diskriminasi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar